Ironis...Kronis...
Kemarin sore saya pulang dengan kenekatan menembus guyuran hujan. Karena saya ingin segera tiba di rumah, bercanda dengan alfin. Di tengah perjalanan, radio mengabarkan kecelakaan kereta di dekat Stasiun Pasar Minggu, sudah 2 orang korban meninggal saat itu. Innalillahi wa innailaihi roji'un...
Semakin bertambah deretan prestasi buruk perkeretaapian Indonesia. Sudah hampir 5 tahun saya tidak naik kereta pergi pulang Bogor Jakarta, ternyata hampir tidak ada perubahan.
Baru saja terlibat diskusi menarik dengan rekan baru di krlmania. Ternyata carut marut memang wajahnya. Mulai dari karcis bekas yang dijual kembali, penumpang di kabin masinis kereta ekspres, dua lembar seribuan bisa membuat kereta ekspres berhenti di stasiun mana saja, hingga rencana spin off jalur jabodetabek menjadi anak perusahaan PT KAI serta raja-raja kecil di stasiun. Di sisi lain, para pejabat baru kebakaran jenggot dan berduyun-duyun ke lokasi kejadian, setelah kecelakaan telah terjadi. Proses pembelajaran mandek, stop sampai di sini. Kejadian yang sama mungkin terulang....
Seorang dokter anak pernah berujar, di negeri seperti Indonesia ini, biaya untuk mencegah akan lebih murah dan tepat sasaran daripada biaya untuk memperbaiki. Ada ide untuk mengganti alat komunikasi, yang selama ini sepertinya menjadi sumber kendala, dengan teknologi yang lebih terpercaya. Semoga ide ini bergulir menjadi bola salju, yang akan menggelinding dan melibas permasalahan dengan tuntas.
.:: Sementara radio terus menyiarkan berita lain. Kali ini mengenai satu sekolah yang seluruh siswa kelas 3-nya tidak lulus UAN....
Ironis..kronis...negaraku ini...
1 Comments:
ha'? ada sekolah yg seluruh kelas 3 nya ga lulus? huuhuhuu....hiks hiks..
Enregistrer un commentaire
<< Home