mercredi, août 30, 2006

Dua Perjaka Cilik

Alhamdulillah, kang arham shownya dipercepat di dunia ini. Berarti waktu u/ akikah jadi lebih cepat, waktu u/ mempersiapkan keberangkatan ayah juga lebih longgar. Memang semua tidak ada yang kebetulan, sudah ada yang mengatur segalanya.

Jadi ceritanya jadwal show kang arham maju 8 hari dari jadwal semula. Setelah jumatan, serumah bedol desa ke bogor. Tiba di sana pukul 4.30 sore. Malamnya mulai mules niy ceritanya. Tapi masih bisa ditahan. Aku pikir, sekalian besok pagi saja saat jadwal kontrol ke rumah sakit. Namun ternyata sabtu pagi sumbat rahimnya sudah lepas. Ya sudah, jam 9 masuklah saya ke ruang kebidanan. Ternyata sudah bukaan 2-3.

Waktu terus bergulir. Jam 2 siang dsogku visite. As usual, santai aja dia mah. Sementara pasiennya sudah kembang kempis menahan sakit...huhuhuhuhu... Ritme mules sudah semakin kerap. Namun bukaan belum bertambah. Jam 6 sore, bukaan sudah mencapai 8. Namun dinding rahim masih agak tebal dan kepala bayi belum sepenuhnya turun. Keringat dingin sudah membasahi baju. Namun, lapar mah teuteup aja makan...hehehhehe....

Jam 9, bukaan masih tetap 8. Kepala bayi sudah lebih turun daripada sebelumnya. Namun dinding rahim sebelah kanan masih belum menipis. huhuhuhuhu...padahal mulesnya sudah tiap 2-3 menit. Kalau baring miring ke kiri, mulesnya lebih kerap dan menyakitkan. Tapi kalau miring ke kanan, mulesnya lebih jarang. Jadi sama bidannya disuruh miring kiri aja...huhuhuhuhu....

Jam 11, bu bidan kok cemas ya. Soalnya posisi masih sama seperti pukul 9. Mau induksi, kata dokternya nanti saja. Saya juga tambah ciut niy, soalnya gak mau sampai harus induksi. Sakit bo, katanya. Apalagi kalau harus sampai operasi Caesar. Jangan sampai deh. Masalah lainnya juga di sisi kiri dan kananku ada jam dinding segede gaban. Sambil membandingkan proses lahiran mang apin, sambil menghitung kapan kang arham mulai show. Duh, kok lama sekali, nak? Kesasar kah kamu? Apa jangan2 terlilit tali pusar lagi....

Jam 12, rasa sakit semakin tak tertahankan. Kasihan juga ayah, tangannya aku cakar..hihihihi... Yah, paling tidak enggak digigit laaah. Bu bidan mulai membantu bukaan dengan memberikan rangsangan dari dalam. Duh, sakitnya itu booooo.... Jam 12.30 air ketuban pecah. Rasa mules semakin meningkat diiringi dengan keinginan mengedan. Wah, kepala kang arham sudah terasa di ujung niy. Cuma kok dsog-nya belum datang yaaaaaaaaaaa..... Mana bu bidan nyuruh ditahan keluarnya lagi. Mana bisaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.......Walaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah....

Akhirnya pukul 1.03 Wib kang arham mulai goyang dangdut di dunia. Alhamdulillah, sehat sempurna. Berat badan 3.66 kg (beda 10 gram dengan mang apin) dan tinggi badan 50cm (beda 1 cm dengan mang apin). Langsung latch on, Alhamdulillah. Semoga menjadi anak yang diharapkan oleh kedua orangtuanya, ya nak.

Banyak terimakasih juga untuk doa teman2 semua.

Nah, buat yang penasaran dengan aksi kedua perjaka cilikku, sila disimak tayangan berikut.

mang apin mengenang masa lalu, jadi bayi raksasa

kang arham masih merem...

mang apin sayang adik kooooooook :D

6 Comments:

Blogger abyaz-bayza said...

bu.. selamat ya, sekali lagi...
kapan nambah lagi? wakakakak :-))

11:48 AM  
Blogger eChie said...

Kejar setoran sampe berapa mpok? :D
Eh koq ya sama, pake acara nyakar suami...hahahaha.

10:31 PM  
Blogger meyrinda said...

hwaa...apin dah gede!
makin cantik lah sang Bunda dikelilingi para lelaki :)
congrats ya...

6:25 AM  
Blogger u2n said...

audh, jadi pengen hamil lagi, and kalo bole minta baby boy hehehe
slamat ya Mbak Listi, smoga kang arham menjadi anak kebanggaan ayah-bundanya...

1:24 PM  
Anonymous Anonyme said...

alhamdulillah.. selamat ya Bu!

3:30 PM  
Blogger bunsal said...

Mang Arham cute bener :)

Jadi pengennnnnnnn :)

3:38 PM  

Enregistrer un commentaire

<< Home