samedi, juillet 30, 2005

Mahatma Gandhi di Indonesia

Jumat biasanya adalah hari jalan-jalan alias curi-curi waktu istirahat kantor. Jika kaum adam sholat Jumat, maka pusat perbelanjaan maupun daerah jajanan akan dipenuhi oleh kaum hawa. Tak kenal masa-masa paceklik uang, yang penting keluar dari rutinitas kantor.

Bazaar maupun sale akan menjadi sasaran utama ibu-ibu, mbak-mbak, mas-mas yang tidak sholat, untuk sekedar cuci mata hingga kalap membeli segalanya. Dengan maksud melihat sale salah satu produk bermerk, kami bertiga pergi ke salah satu gedung di kawasan bisnis di Jakarta Selatan. Namun apa daya, ternyata sale produk yang diincar telah usai. Yang ada justru bazaar aneka produk, yang notabene produk utamanya adalah pakaian dan tas wanita. Yah, daripada rugi sudah jauh-jauh ke sana, cuci matalah kita (walaupun saya akhirnya membeli satu helai kemeja untuk suami :D).

Sumpek, ramai, gemerlap, itulah kesan yang saya tangkap di bazaar ini. Cukup 5 menit yang saya perlukan untuk mengelilingi lokasi bazaar karena memang tidak ada yang menarik hati. Namun tak urung bibir tersenyum saat mendengar ada yang berujar di belakang saya, "Aku beli yang ini, ah. Tapi by the way, duit gue cukup gak, ya?" Waduh, tipikal wanita sekali. Sibuk pilih barang tapi tak melirik isi dompetnya :D Sepertinya semboyan Mahatma Gandhi, high thinking, plain living, alias hidup sederhana, masih jauh dari angan.