mercredi, juillet 27, 2005

Satria Bergitar, Pendekar Bersuling

Salah satu oleh-oleh yang dibawa dari mojokerto, selain makanan yang melimpah ruah, adalah mainan. Betapa sulitnya saya mencari mainan yang tidak berbahaya untuk alfin, namun tidak membahayakan kantong ortunya juga :D Akhirnya mainan dengan kriteria itu ditemukan di toko sanrio, toko mainan paling terkenal di mojokerto.

Mainan yang dimaksud ada dua. Yang pertama adalah mobil-mobilan plastik. Warnanya kuning menyala. Ada mata, yang merangkap sebagai lampu depan, dapat mengedip dan berputar bola matanya. Di kap depan juga ada lidah, yang sedikit menjulur dan keluar masuk saat mobil digerakkan.
Sebenarnya mobil ini serupa benar dengan milik sepupunya, mang dimung. Tak heran saya sempat salah ambil. Maksud hati menyimpan mainan alfin di koper, ternyata yang saya simpan itu punya mang dimung. Tak heran jika dia bingung melihat budhenya menyimpan mainannya di koper alfin :))

Mainan kedua adalah palu plastik, merangkap suling. Ini pilihannya sendiri, lho. Nah, semenjak alfin memperoleh palu plastik ini, dia jadi hobi memukul lantai, ortunya dengan palu ini. Lumayan juga sih. Apalagi kekuatan alfin juga telah bertambah. Rasa ingin tahunya tergelitik karena ternyata palunya itu dapat digunakan sebagai suling pula. Sepupunya bisa meniup, kok dia tidak bisa yaaa??
Akhirnya, setelah melalui proses uji coba sekian kali, dia berhasil meniup suling mainan itu hari senin lalu. Senangnya aku... Bertambah satu kepandaiannya. Masih ditunggu langkah mantapmu, nak, tanpa dipegang ayah atau bunda.

Jadinya alfin mungkin kelak akan jadi peniup suling, mengiringi ayahnya yang bermain gitar. Saya? Nyanyi dangdut saja yaaa....