mardi, septembre 27, 2005

Reportase Masa Cuti

Fiuuuh.....akhirnya 3 proyek lumayan besar, yang sudah melarutkan aku dalam kesibukan, terselesaikan sudah. Dua hingga tiga bulan terakhir ini memang nyaris seluruh pikiran dan tenaga tercurah untuk kerjaan kantor. Seakan tiada hentinya issue menerpa proyek-proyekku. Bayangkan saja, hampir jarang bahkan nyaris tidak mungkin, kendala proyek terjadi akibat telepon genggam lead engineerku tidak berfungsi karena tercemplung ke dalam toilet..yuck!! Mana belum diproses secara sempurna lagi (if you know what I mean). Atau ada issue dimana kita harus troubleshoot workstation yang bolak-balik hanky panky gara-gara media penyimpan yang dipakai tidak setara dengan sistem operasi yang dipilih...

Anyway, mumpung proyek sudah selesai dan dalam rangka pergantian asisten di rumah, maka aku ambil cuti 4 hari, sejak kamis lalu hingga hari ini. Lumayan banyak sih, namun jatah cutiku tetap saja masih 20 hari...hehehe...

Hari pertama diisi dengan memanjakan diri sendiri. Setelah sekian lama berangan-angan ingin menikmati layanan massage dan lulur, hari inilah impian itu terwujud. Maka salon yang tak jauh dari rumahku menjadi sasaran operasi. Dengan 70ribu, layanan yang diperoleh adalah massage, lulur, dan masker. Enaknyaaa....dipijit-pijit, badan jadi bersih dan segar. Namun tetap saja HP berdering mengganggu. Dan maklum saja, karena belum pernah menikmati layanan ini, jadi agak kikuk juga saat harus menanggalkan semuanya agar dapat dilulur dengan tuntas :p

Hari kedua hanya di rumah saja, jaga gawang. Jadi tidak banyak yang dapat diceritakan.

Akhir pekan berkutat dengan program bersih2 rumah. Dan....eng ing eng....mang apin semakin berani untuk melangkahkan kakinya. Semakin jauh jarak tempuh yang dia lalui. Dari hanya sekedar dari kursi santai ke pintu kamar, sekarang dia bahkan berani berjalan dari pintu depan hingga pintu dapur. Bahagianya kami, akhirnya mang apin sudah mulai lancar berjalan.
Namun kemajuan ini diiringi dengan kebosanannya untuk makan. Harus dikejar2 dulu, baru deh dia mau makan. Makanya bunda harus putar otak cari cara untuk memvariasikan makanan yang harus dia konsumsi.

Dua hari terakhir dilalui dengan santai-santai di rumah sambil bermain2 dengan si ganteng mang apin. Kalau sudah begini, sepertinya ingin berhenti bekerja dan jadi FTM. Cuma siapa yang akan bantu ayah bayar KPR, dunk....hiks.. Terpaksa deh besok masuk kantor lagi...

mardi, septembre 20, 2005

Foto2 Mang Apin

Ini pose-pose nakal mang apin. di dalam box-nya, biar ndak ke dapur :D

Image hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com

lundi, septembre 19, 2005

Putar Otak Cari Jalan

Hari ini kami memulai perjalanan bisnis dari rumah di Bogor. Jadi rencananya kami akan menghabiskan waktu seminggu dengan mudik. Yah, terpaksa kami lakukan karena mbak Yah yang sudah mengasuh mang apin selama +/- 6 bulan harus pulang kampung. Jadi ceritanya waktu seminggu ini untuk masa training mbak Roh, pengganti mbak Yah. Sekalian program pemutihan kulit dan penggendutan mang apin...hehehe...

Pagi ini kami berangkat sedikit terlambat. Padahal hari Senin terkenal sebagai hari yang termacet dan menyebalkan. Walhasil, bis kami pun berangkat dari baranangsiang pukul 6.05.
Sebagai pengisi waktu, mata pun dipejamkan. Mudah2an tidak menganga :D Terbangun saat tiba di pintu tol Cibubur. Kemacetan mulai terjadi. Mata melirik ke jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kanan. Hmm..sudah pukul 6.30. Mungkin sebentar lagi tiba di uki. Kembali bahu direbahkan. Namun saat terjaga, 10 menit kemudian...Hah, masih mengantri di pintu tol TMII, teman. Jadi bisa dibayangkan betapa macetnya tol jagorawi pagi ini.

Saya pun tiba di kantor pukul 7.59. Biasanya jam sekian saya sudah melakukan aneka kegiatan (mostly non business related biasanya :D)

Jadi teringat hari kamis minggu lalu, dimana kami harus meliuk, menukik, mencari celah jalan yang bisa dilalui sepeda motor, agar dapat melewati jalan di sisi rel.

Sempat kami menghitung, biaya kompensasi yang harus kami bayar untuk memperoleh kenyamanan...

Dengan motor, kami hanya menghabiskan 10 ribu seminggu. Namun kami mendapat bonus:
- punggung pegal karena harus tegak terus
- tidak bisa ngobrol dalam perjalanan
- tidak bisa sarapan sambil dalam perjalanan
- tidak bisa tidur selama perjalanan (khusus penumpang)
- menghirup sisa pembuangan kendaraan, terutama mikrolet, metromini, bus kota
- kehujanan...(untung belum pernah :D)

Dengan mobil, kami menghabiskan 120 ribu seminggu. Namun bonus yang terdaftar di atas tidak kami peroleh....

Ironisnya, sekarang suamiku cuma ingin naik motor 2 kali seminggu, soalnya nilai kenyamanan yang dia peroleh lebih dia sukai :D...padahal kalau mobil mogok, pasti dia akan langsung berpikir untuk menggunakan motor...hehehhehe

mercredi, septembre 14, 2005

14 Saat 14

Ada fenomena, jika boleh dikatakan, saat kelahiran mang apin, tepat 14 bulan yang lalu.

Seharusnya dia diprediksi lahir tanggal 16 juli 2004, namun ternyata dia sudah tak sabar, ingin keluar tanggal 13 juli 2004. Tapi ketika dia sudah tiba di rumah sakit, proses tawar menawar pun berlangsung.

mang apin baru lahir tanggal 14 juli 2004, 14-7-2004.
jam 1.47
sedangkan ayahnya kerja di telkom, yang jika ingin mengajukan keluhan pelanggan, dapat menelpon 147.

lucu ya...

hari ini mang apin sudah berusia 14 bulan. belum berani berjalan sendiri, tapi jangan ditaya jangkauan rayapan dan rambatannya.
gigi sudah mencapai 8 buah, menuju 9 dari geraham kanan bawahnya.

hari ini bunda belikan sekeranjang mainan buah dari plastik, agar kamu mengenal warna dan jenis buah.

selamat ulang bulan ke 14, sayang. je t'aime, mon cheri....

ini foto mang apin, eksekutif muda yang hobi ngemil dan minum susu.

dimanche, septembre 11, 2005

Tamasya Keluarga

Akhir pekan kemarin, kami menjelajahi kota Jakarta hanya bertiga saja. Rencana awalnya adalah mencari rak sepatu yang ada penutupnya. Jadi bisa ditaruh di teras depan, bukan di dalam gudang samping seperti biasanya. Alhamdulillah, ada rejeki sehingga kami dapat membeli sepeda motor baru. Gudang samping akan kami manfaatkan menjadi garasi motor.

Awalnya kami ingin berangkat pukul 9 pagi. Namun ternyata mang apin ingin menikmati minggu pagi dengan tidur :D Gak salah juga sih, soalnya malam harinya mang apin agak rewel tidurnya. Mungkin karena kepanasan. Hujan memang sudah agak lama tidak mengguyur kota kami.

Ternyata mang apin baru bangun jam 10. Setelah upacara minum susu dan makan buah, segera saja kami meluncur ke carrefour mt haryono. Hehe...ternyata sudah penuh dengan keluarga berbelanja, saudara-saudara. Memang carrefour merupakan one stop shopping yang menurut kami lebih baik daripada ke mall. Jika di mall, pastilah hanya lihat-lihat saja. Kalaupun lapar mata, ya gak beli juga siy. Cuma kalau di carrefour, biasanya justru membeli barang-barang yang dianggap perlu, saking lengkapnya one box shopping itu. Dan ini memang terjadi pada kami hari ini. Rencana hanya membeli rak sepatu, walhasil malah tidak dapat kami temukan di carrefour. Justru kami membeli lampu emergensi (padahal harganya, bo!), kotak mainan, aneka jajanan dan buah, serta sayur. Yah, setidaknya ransum untuk beberapa hari lah.

Niat hati membeli kelapa parut, tapi ternyata tidak ada. Mau membeli parutan pun, yang sebenarnya komoditi melimpah ruah di pasar tradisional, tak dapat kami lakukan karena memang tidak ada. Ya nasib, es cingcau hari ini terpaksa menggunakan 1/2 santan sisa sayur lodeh dan 1/2 bungkus santan instan. Maaf ya, yah..

Setelah carefour kami satroni selama 2 jam, tujuan berikutnya adalah pondok bambu. Ceritanya kami mau berburu lemari tv. Selama ini tv di rumah hanya sekedar diletakkan di atas kardus bekas tv. Inilah salah satu alasan kenapa kami jarang menonton tv. Ya itulah, lemari tv kami belum cukup representatif serta aman selama mang apin masih belajar berjalan. Alasan lainnya, mau menghemat litrik...hehehhehe...

Perjalanan menuju pondok bambu membuat mang apin terlelap kembali. Jadinya hanya ayah saja yang turun dari mobil dan mensurvei beberapa toko mebel di sepanjang pondok bambu. Namun tak lama mang apin pun terbangun. Jadi telusuran toko berikutnya didampingi dia.

Banyak furniture yang ditawarkan masih bermodel kuno. Maksudku terbuat dari kayu jati, berukir-ukir, banyak lekukan dan tonjolan, memiliki pegangan kuningan. Duh, norak amat ya. Lagipula spertinya aku tidak cukup rajin untuk membersihkan ukiranya. Ditambah dengan ukuran rumah kami yang kecil dan bemodel simpel, sepertinya lemari jenis ini tidak cocok ditempatkan di rumah kami. Maka sasaran kami adalah lemari tv minimalis. Yang hanya kotak biasa, tiada ukiran, lekukan, maupun tonjolan.

Ketika ada satu lemari yang sudah terincar, ternyata mang apin mendapat panggilan alam . Segera saja kami berlalu dari toko furniture itu dan meluncur kembali ke arah rumah. Sepanjang perjalanan kami berdoa semoga ada mesjid untuk mengganti pospak. Apa daya mesjidnya tiada. Maka sembari menahan nafas, mobil segera dilarikan. Untuk menyamarkan aroma panggilan alam, mang apin habislah aku ciumi. Dia pun tidak bisa duduk tenang. Sibuk jingkrak-jingkrak, tak sadar bahwa ada produksi ekskresi yang tertampung di pospaknya. Sepertinya mang apin memang tidak berjodoh dengan toko mebel. Ini kali kedua dia BAB di toko mebel.

Akhirnya, gerbang kompleks kami tampak juga. Aaah....leganya, kamipun terbebas dari aroma panggilan alam mang apin :D

jeudi, septembre 08, 2005

Mik..Mam..Ayah...

Mik...
Tadi pagi jam 4 pagi, seperti biasa alfin terbangun. Well, sebetulnya sih tiap malam alfin terbangun. Namun pagi ini, rengekannya diiringi dengan suaranya sendiri, "Mik..mik..." Ha, ternyata alfin sudah tahu apa artinya mik dan menggunakannya di saat yang tepat. Segera saja aku sodorkan segelas air putih untuknya. Gleg..gleg..gleg...dengan segera ditandaskannya air putih. Setelah habis, dia nyengir lebar, menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur, dan terlelap hingga jam 5.50. Padahal biasanya jam 5 dia sudah terbangun dan menemani ayah bundanya bersiap-siap ke kantor.

Mam...
Kata ini sering terluncur dari bibir mungilnya tatkala melihat kami makan. Biasanya sih kita kasih alfin biskuit/buah untuk teman ngemilnya. Dan biasanya juga makanan kecil itu akan tandas dalam waktu tak lama.
Ada satu kebiasaan lucu yang aku amati. Setiap aku suap, biasanya alfin suka agak susah makannya. Mungkin juga karena bundanya tidak bisa atau membiasakan diri menggendongnya sambil makan. Walhasil harus kejar-kejaran deh. Namun 2 minggu belakangan ini, jika aku suap alfin menggunakan tangan,dia akan makan dengan lahap. Mungkin dikiranya cemilan biasa, ya. Ya sudah, akhirnya tiap akhir pekan saya suap alfin ala orang asia, makan pakai tangan.

Ayah...
Panggilan ini sudah jadi kesepakatan dalam keluarga. Ayah untuk suamiku, bunda untukku. Dan panggilan ini telah kerap diteriakkan oleh alfin tatkala ayahnya pulang kantor untuk makan siang maupun di sore hari. Bahkan tak jarang juga dipanggilnya ayah saat dia sedang bermain.

Bunda...
Nah, kalau kata ini, kayaknya masih terlalu sulit untuk alfin. Mudah-mudahan bukan karena kau tak mau mengucapkannya, ya nak..hiks..